RAMADHAN SALAF OPTIONS

ramadhan salaf Options

ramadhan salaf Options

Blog Article

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, semua gerakan badan kita semua dalam setiap harinya merupakan menifestasi dari isi hati kita sendiri. Artinya, jika kita semua berhasil dalam mendidik dan menjaga hati dari untuk terus menanamkan sifat-sifat terpuji dan menjauhi semua sifat-sifat tercela, maka kita semua akan memiliki karakter dan perangai yang mulia nan luhur, taat dalam menjalankan perintah, berkata jujur, berlaku baik kepada sesama.

Dalam tradisi munggahan, masyarakat biasanya memiliki tradisi mendoakan keluarga yang telah meninggal. Biasanya munggahan dilakukan di sebuah masjid atau langgar. Masyarakat akan berkumpul untuk membaca doa dan tahlil yang dipimpin oleh kyai.

Alhamdulillah, kita hingga detik ini masih dikaruniai umur untuk berjumpa dengan Ramadhan tahun ini serta kemampuan melaksanakan kewajiban puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Ini bukan hanya anugerah semata, tetapi juga sekaligus tantangan yang sangat berat.

Dan setiap sikap manusia yang menerima dirinya dan pengagunggan serta kecintaan mereka padanya, jika disertai dengan rasa tunduk, rendah dan hina di hadapan Allah, demikian juga disertai pengenalannya terhadap aib dirinya dan kekurangan amalannya, dan usahanya menasihati manusia, maka hal ini adalah karunia Allah. Jika tidak demikian, maka hanyalah bencana.

Shalawat dan salam kita kirimkan kepada nabi junjungan kita, Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.

Munggahan atau juga disebut punggahan, merupakan tradisi masyarakat atas ungkapan syukur karena masih berkesempatan menyambut datangnya bulan Ramadhan. Secara terminologi, munggahan berasal dari kata ‘munggah’ yang berarti naik.

Karena mayoritas perdagangan yang ada masih banyak dikuasai oleh non muslim. Sedangkan kita, hanya sebatas penggembira atau penonton. Semoga Allah menolong kita semuanya.

Ibnul Qayyim menyatakan, perasaan puas (ridha)nya seseorang terhadap amal ketaatan yang telah ia kerjakan, merupakan indikasi bahwasanya ia tidak mengetahui terhadap keadaan dirinya. Dia tidak mengetahui hak-hak Alllah dan bagaimana semestinya beribadah kepada Allah. Ketidaktahuan terhadap kekurangan dirinya serta aib-aib yang terdapat ramadhan salaf dalam amal ketaatannya, dan ketidaktahuannya terhadap kebesaran Allah dan hak-hakNya, menjadikan dia berprasangka baik terhadap jiwanya yang penuh dengan kekurangan, sehingga akhirnya ia puas dengan amal ketaatannya.

Jika memang maksudnya adalah demikian tentu orang yang melakukan ibadah sekali saja, maka ia sudah disebut orang yang taat. Namun Allah Ta’ala

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni

Allah telah berkata tentang makhluk yang paling mengetahuiNya dan yang paling dekat denganNya (yaitu Rasulullah): “

Innalhamdalillah washolatu wasalamu ala rosulillah sayyidina Muhammad ibni abdilah waala alihi wasohbihi wamawalah (amma ba'du).

Acara munggahan adalah tanda bahwa kita akan tiba pada Ramadhan. Sebelum menuju puasa, kita mengucapkan syukur kepada Allah sembari berbagi kepada sesama dengan makan bersama. Selain itu, kita juga saling bermaafan atas kesalahan yang lampau. Dengan demikian

Yang terakhir dan ini sudah sangat populer, yaitu keutamaan malam lailatul qadar yang kebaikannya sama dengan seribu bulan. Sebagaimana Allah sebutkan dalam surat al-Qadr: three, "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Report this page